Jumat, 04 Januari 2013

BIJI KOPI LUWAK TANJAB BARAT TEMBUS PASAR MANCA NEGARA

Binatang musang atau dalam bahasa jawa disebut luwak dan bahasa latinnya paradoxorus hermaproditus, menyeleksi sendiri buah kopi yang akan dikonsumsinya. Hewan luwak hanya memakan kopi yang memiliki tingkat kematangan optimum, berdasarkan rasa dan aromanya kemudian dimakan dengan mengupas kulitnya dengan mulut lalu luwak menelan lendir dan bijinya. Metode dalam mendapatkan biji kopi luwak juga berbeda-beda yang pada akhirnya akan mempengaruhi harga jual kopi. Hadi Siswanto pria yang tinggal di RT 03 B dusun dua pasar Serdang Jaya sudah empat tahun menggeluti bisnis kopi luwak.
Dalam sehari ia bisa menampung antara satu hingga dua kilogram kopi, ia membeli kopi yang dibawa oleh petani dan masyarakat dari desa tetangga. Menurutnya jenis kopi yang dimakan oleh luwak adalah jenis kopi Liberica Eksalsa (kopi kasar). Pembeli dari Korea meminta yang super dan yang bekualitas ekspor.
Para pembeli dari Korea dan Hongkong menghargai perkilonya satu hingga dua juta tergantung kualitas kopi. Sedangkan pembeli lokal hanya Rp. 100.000,- Hadi menjelaskan kopi luwak yang dia beli dari petani dipasarkan kedaerah Lampung, Jogjakarta, Bandung dan Bali. Kopi yang di beli dari petani dihargai Rp. 25.000,-, dalam satu bulan ia bisa menampung 40 kg kopi luwak dari petani. Para produsen kopi luwak dapat memperoleh biji kopi luwak dari kotoran luak yang hidup secara liar, tapi ada juga yang mendapatkan kopi luwak dari penangkapan luwak yang dikandangkan. Kopi luwak liar mempunyai kelebihan tersendiri karena kopi tersebut berasal dari biji kopi yang sudah benar-benar matang dan dipilih sendiri oleh luwak. Kopi yang matang akan mengeluarkan aroma harum sehingga tercium oleh luwak. Kopi luwak sendiri sudah masuk dalam daftar kopi yang paling dinikmati dan paling diminati diseluruh dunia.
Sumatera merupakan pulau penghasil kopi-kopi nikmat, seperti Lampung, Palembang, Aceh, Pagar Alam dan tentunya Jambi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar